Berikut ini cara install ubuntu server. pertama-tama
masukkan cd ubuntu server ke dvd room pastikan booting cd ke dvd room kemudian
akan tampil seperti di bawah ini :
Kemudian kita pilih English di sub menu Language
kemudian tekan enter. Setelaha itu kita pilih install ubuntu server
untuk menginstal ubuntu server di PC kita, seperti capture di bawah ini :
Nah selanjutnya kita
akan dihadapkan lagi pada pemilihan bahasa. Namun untuk bahasa yang akan
dipilih pada tahap ini adalah bahasa yang digunakan untuk proses instalasi.
Disini pilih English kemudian setelah itu kita pilih Other
selanjutnya kita pilih Asia kemudian kita pilih Indonesia,
Setelah itu kita instal Language kemudian saya pilih pada menu Ubuntu Intaller main
menu kita pilih No kemudian
tahap selanjutnya kita pilih USA kemudian
pilih USA
lagi. Setelah itu kita menentukan primary network interface. Karena pada
latihan ini saya menggunakan dua buah ethernet card yang saya pasangkan di
komputer, maka Ubuntu Server akan menanyakan manakah ethernet card yang menjadi
primary. kita pilih eth0 yang
menjadi primary ethernet card pada menu Configure the Network
seperti capture di bawah ini :
Proses selanjutnya
adalah memasukkan nama host dari server yang akan dibangun. Dalam
hal ini saya memberikan nama host samudrateknindo kemudian saya pilih continue. Seperti
capture di bawah
Setelah itu kita di
hadapkan pada menu Configure the clock dalah hal ini saya memilih Yes. Tahap
selanjutnya kita menetukan metode dalam memberikan partisi hard disk. Pada
latihan ini saya menggunakan metode Manual, karena
saya ingin menentukan partisi sendiri. seperti capture di bawah ini :
Proses berikutnya
adalah melakukan partisi hard disk, karena sebelumya saya memilih
melakukan partisi secara manual. Pilih hard disk yang akan dipartisi atau
dibagi. Pada tutorial ini hard disk yang saya gunakan dikenal dengan nama SCSI3 (0,0,0) (sda).
Setelah dipilih maka akan muncul dialog yang menanyakan apakah pengguna akan
membuat partition table yang baru atau akan menggunakan yang lama. Pada latihan
ini saya memilih Yes
karena saya akan membuat partition table yang baru dan menghapus yang lama.
Selanjutnya masih dalam tahap melakukan partisi hard disk. Pada langkah ini
pengguna diharuskan membuat sebuah partisi baru dengan memilih hard disk kosong
yang telah dibuat partition table-nya dan berstatus FREE SPACE dan belum
memiliki format. Pada latihan ini pertama kali kita akan membuat partisi swap,
dimana partisi ini digunakan untuk membantu kerja RAM pada komputer apabila
sewaktu-waktu RAM tidak sanggup menangani kerja yang berlangsung. kita pilih
seperti capture di bawah ini :
Tampilan berikutnya yang muncul adalah pertanyaan
apa yang akan dilakukan oleh pengguna untuk free space ini. Karena
tujuannya adalah untuk membuat partisi yang baru, saya memilih Create a new
partition.
Setelah itu kita diwajibkan untuk memasukkan
kapasitas dari partisi yang akan dibuat, yaitu partisi swap. Dalam
membuat partisi swap terdapat formulasi yang bisa dijadikan acuan, yaitu
apabila RAM berkapasitas lebih kecil 1GB maka jumlah swap yang
disarankan adalah 2 x jumlah RAM, sedangkan jika RAM lebih besar atau sama
dengan 1GB maka jumlah partisi swap yang disarankan adalah 1 x jumlah
RAM. Pada kesempatan ini saya menggunakan RAM sebesar 3GB, jadi kapasitas swapyang
saya berikan adalah sebesar 4 GB
Kita akan ditanya lagi terkait tipe dan lokasi
dari partisi. Untuk tipe saya menggunakan Primary dan
untuk lokasi, saya meletakkannya pada posisi Beginning. Langkah
berikutnya adalah melakukan pengaturan dari partisi swap. Pada Use as, saya
memilih swap area
karena memang partisi ditujukan untuk swap. Kemudian saya pilih Done setting up the
partition yang menandakan pengaturan swap telah selesai.
Tahap selanjutnya adalah membuat partisi untuk sistem. Langkah-langkah yang
dilalui hampir sama dengan membuat partisi swap yang telah kita buat di
atas, yaitu dengan memilih partisi yang berstatus FREE SPACE dan belum
memiliki format file system, setelah itu pilih Create a new
partition. Seperti capture di bawah ini :
Kemudian memberikan kapasitas yang akan digunakan
oleh partisi tersebut, karena saya ingin menggunakan semua partisi sisa dari swap
tadi (19.6 GB), maka saya langsung saja memilih Continue.
Sedangkan untuk tipe dan lokasi masih sama dengan swap, yaitu bertipe Primary dan
lokasi Beginning.
Tahap selanjutnya kita setting pengaturan partisi, hal yang dilakukan
yaitu: pada Use
as saya menggunakan JFS journaling file
system. Pada Label saya memasukkan system. Label digunakan untuk penamaan,
jadi bisa apa saja yang diinginkan pengguna. Kemudian pilih Done setting up the
partition setelah itu pilih Finish partitioning
and write changes to disk kemudian jawab Yes. Tahap
selanjutnya kita akan dihadapkah pada proses pemberian user dan password.
Untuk yang pertama dilakukan adalah pemberian nama lengkap dari pengguna yang
akan menggunakan sistem. Pada tutorial ini saya memasukkan nama iwan.
Selanjutnya memasukkan user yang akan digunakan sebagai user login.
Untuk ini saya memasukkan iwan. Proses berikutnya memasukkan password
yang akan digunakan untuk masuk ke sistem sebanyak dua kali. Kemudian Ubuntu
Server menanyakan apakah pengguna ingin melakukan enskripsi terhadap home
direcorty pengguna. Pada praktek ini saya menjawab No. Seperti
capture di bawah :
isi alamat proxy jika kita menggunakan proxy, jika
tidak biarkan kosong. Lalu Continue. Seperti capture di bawah ini :
Kemudian kita pilih No otomatis update jika kita tidak
ingin server update secara otomatis. Dalam contoh kali ini saya memilih No
otomatis update. Pilih aplikasi server apa saja yang akan di instal.
Sebagai contoh di sini hanya menginstall Openssh Server dan DNS
Server. setelah itu Install GRUB, kita pilih Yes. seperti
capture di bawah :
Install Ubuntu Server telah selesai. Keluarkan CD
Ubuntu dari CD-ROM, lalu Continue untuk restart dan boot dari hardisk.
Selesai.
0 comments:
Post a Comment